Jumat, 27 Maret 2015

Pendidikan Seks Sejak Dini

Pagi tadi, saya mendapat kiriman video dari group WA. disitu tertulis ... "di belakang kantor tower"
ketika melihat gambarnya kiraan seorang perempuan sedang mencari sesuatu di pepohonan, akhirnya dengan rasa penasaran aku buka video tersebut,  dan Astagfirullah....Nauzubillahminzdalig!!!!smoga anak-anak kita  terhindar dari hal ini. Ternyata sepasang remaja sedang.....Padahal perempuannya pakai jilbab!!!

Saat itu, saya kepikiran ...orang tuanya tahu gak ya???
Aduh... pergaulan anak sekarang... NGERIII
Padahal kalau dipikir orang tuanya sudah menyekolahkan di sekolah yang .... anaknya pakai jilbab.

Lalu bagaimana dengan ibu-ibu seperti saya yang bekerja, meninggalkan anak-anak seharian???
Apa yang harus dilakukan??
Apakah harus Keluar kerja untuk menjaga anak-anak? padahal di satu sisi

Pertama-tama harus kita tanamkan iman dan akhlag kepada anak sejak dini, usahakan kita sendiri bunda/ayahnya yang melakukannya. bisa dengan bercerita atau contoh dari sikap sehari-hari kita, karena anak mencontoh apa yang dia lihat sehari-hari.
Dan ingat!  Jangan menggantungkan 100% kepada sekolah atau guru.

Jadi keingat hasil seminar /sharing  di kantor tentang "kekerasan Seksual dan Seks Dini"

Apa itu kekerasan seksual dan Seks Dini?
  • Kekersan Seksual : memaksa perbuatan seksual yang tidak diinginkan atau memaksa berhubungan seks dengan orang lain, melalui anacaman, intimidasi ataukekuatan fisik yang dilakukan oleh orang dewasa atau oleh anak yang lebih besar terhadap sesame dewasa, anak atau balita
  • Seks Dini : Perilaku atau kegiatan seksual yang dilakukan anak berupa ciuman, meraba-raba, mempermainkan kemaluan, oral seks, dan seks diusia yang dini 7 - 15 tahun.
Siapa Pelaku Kekerasan Seksual?
  • Anak-anak, Remaja, atau orang dewasa yang yang dekat dan dikenal atau tidak dikenal anak dengan cara membujuk atau mengancam.
  •  Laki-laki atau perempuan bisa jadi pelaku dan bias jadi korban

Dampak Kekerasa Seksual pada Anak dan Remaja:
  1. Sedih, merasa terabaikan, dikhianati, ditipu, tidak berdaya, sering tiba-tiba menangis
  2. Merasa tidak berharga, malu, merasa berbeda dengan anak lain, menarik diri, mengisolasi, depresi, anak terlalu waspada
  3. Psikosomatis (keringat berlebih saat tidur, mengamuk, aneh, susah makan, dll)
  4. Tidak kuat.... bias bunuh diri
  5. Sangat berpengaruh bila menikah dan punya anak
  6. cenderung menjadi pelaku terhadap orang lain.
Mengapa kekerasan Seksual dan Seks Dini bisa terjadi?
  1. Orang Tua kurang membekali anak dengan:
  •  Pengetahuan dan praktek agama
  • komunikasi yang benar, baik dan menyenangkan
  • kemampuan berfikir kritis dan membuat anak merasa berharga
  • pengetahuan & ketrampilan untuk menjaga diri
  • Bijak menggunakan teknologi
  • kemampuan memilih teman
  • persiapan menjelang balgh
  • perlu tdaknya pacaran
  • bagaimana menjaga diri tehadap segala kemungkinan ancaman dan bahaya pelecehan, perkosaan, dan pembunuhan

  1. Sekolah tidak menyiapkan anak dengan informasi mengenai hal ini melalui berbagai mata pelajaran seperti agama, biologi, teknologi Iformasi, dll
  2. Mudahnya akses kekerasan, pornografi, seks dan pembunuhan leat berbagai media
  3. Orang dewasa atau anak yang lebih besar dan berada disekitar anak kita telah terpengaruh oleh tontonan atau bacaan tentang kekerasan, pornografi,
  4. Pernah menyaksikan orang melakukan kekerasan fisik dan seksual serta  hubungan seksual

 APA yang Harus Kita Lakukan?
  1. Tinjau ulang pendidikan pengasuhan anak : tanamkan pemahaman agama sejak dini
  2. Lakukan komunikasi yang baik dan benar
  3. Untuk anak usia 0 - 5 Tahun:
         
                         a.            Ajarkan anak tubuhnya berharga:

Ajarkan pada anak bahwa diri dan tubuhnya adalah sesuatu yang berharga baginya, bagi kita dan bagi seluruh keluaraga,.     

Untuk itu ia harus menjaga dan memelihara dirinya dengan baik.                    

 Jadi mereka dengan mudah bisa diajarkan untuk merasa dan berani mengatakan "Ini badanku,punyaku".     

Katakan pada anak: "badan adek ini sangat penting, jadi tidak sembarangan orang boleh pegang atau elus-elus badan adëk ya"


                        b.            Mengajarkan Anak jenis-jenis sentuhan. 

Ada 3 jenis sentuhan:  1). sentuhan yang baik/boleh; 2) sentuhan yang membingungkan; 3) sentuhan yang buruk.

  1. Anak Usia 5 – 7 Tahun

                         a.          Kenalkan bedanya orang asing, kenalan, teman, sahabat, kerabat, muhrim.

·         Orang asing, adalah orang yang tidak kenal sama sekali. Misalnya: tidak boleh terlalu beramah tamah dengan mereka atau akrab dan langsung percaya.

·         Kenalan, adalah orang yang hanya kita kenal namanya, pekerjaannya, atau alamatnya.

Misalnya: tukang koran, tukang sayur, dll

Kita juga harus hati-hati karena tidak kenal dengan mereka secara dekat/mendalam.

·         Teman; kita tahu lebih banyak tentang dia bahkan sifat sifatnya. Kita boleh bergaul lebih baik dengannya dan mempercayainya pada batas tertentu.

·         Sahabat; lebih dari sekedar teman, kita sangat mempercayainya tetapi tetap dalam batas-batas tertentu, tidak semuanya kita percaya

·         Kerabat; adalah anggota keluarga dekat, ada hubungan darah atau perkawinan, yang kita kenal betul.

·         Muhrim; yaitu seseorang yang kita tidak boleh nikah dengannya, sejak dini kita harus diperkenalkan muhrim,

                        b.         Ajarkan anak untuk mempercayai perasannya

Anak bisa kita ajarkan atau latih untuk memperhatikan dan mempercayai berbagai macam perasaan yang dialaminya bila ia berhadapan dengan orang lain, apakah itu menyenangkan, membingungkan atau menakutkan.

                         c.         Belajar berkata TIDAK, Enggak Mau, atau Jangan Begitu

·         Ajarkan anak untuk mengatakan: jangan begitu, tidak, dan enggak mau pada orang dewasa atau anak yang lebih besar darinya, khususnya bila ia merasa perlu melindungi dan menjaga dirinya.

·         Bersikap tegas, judes dan bahkan berbohong diperlukan apabila anak merasa dirinya terancam.

                        d.         Yakinkan anak untuk bisa berbagi rahasia dengan kita

·         Meyakinkan anak bahwa kita sebagai orang tua adalah tempat dengan siapa anak bisa berbagi rahasia

                         e.         Biasakan anak untuk menahan pandangan dan menjaga kemaluannya sejak dini

·         Keluarga dan sekolah harus punya budaya

·         Dimulai dari orang tua dan guru

·         Tidak pakai pakaian minim dan celana pendek

                         f.         Ajari anak untuk tertib saat tidur

·         Menutup pintu kamar

·         Tidak berpakaian minim

·         Pisah tidur dengan orang tua, saudara sekandung lawan jenis, jika saudara kandung sejenis boleh sekamar tapi tidak satu selimut.

·         Kalau tidak punya kamar lain, batasi dengan gordyn, sprei, atau kain apa saja

                        g.         Membiasakan tertib saat mandi

·         Bisa mandi sendiri

·         Bisa intinja sendiri

·         Tidak mandi dan istinja bersama dengan orang lain

·         Menutup tubuh bukan hanya dengan handuk ketika keluar dari kamar mandi, tidak mengganti baju anak di tempat yang terlihat orang lain

·         Orang tua tidak berganti pakaian di depan anak

  1. Untuk Anak Usia 7-10 tahun, ajari untuk:

·         Selektif memilih teman – Tanya latar belakang keluarga

·         Tidak menjawab telepon atau sms dari nomor tak dikenal

·         Tidak mudah percaya temannya teman

·         Betulkah perlu pacaran

·         Bagaimana bertahan

·         Jelaskan dampak buruk pacaran

·         Jelaskan bahas IMS

  1. Anak Usia 10 – 12 tahun, Ajari anak untuk bersosial media yang aman

·         Tidak mudah menerima pertemanan di facebook sebelum mencek identitas orang tersebut

·         Tidak memasang foto, alamat, email, no telepon, status tentang suasan hati yang negative

·         Waspadai temen jual teman

·         Waspadai pacar jual pacar

·         Yang di upload akan disitu 100 tahun

·         Jika ada orang yang ingin lebih dekat (kopi darat) ajari anak untuk menceritakan ke ortu

·         Ingatkan dampak buruk jika chatting berdua dengan memuji, merayu

·         Jika ada orang yang omong jorok, obrolan sex, ajari untuk bersikap tegas menolak dan memutus pertemanan

  1. Untuk anak usia 13 – 16 tahun

·         Tanya ulang kapan pertama kali melihat pornografi

·         Siapa yang memperkenalkan

·         Tanya apa yang dia rasakan

·         Apa yang dia lakukan setelah itu

·         Seberapa sering melihat pornografi

·         Kapan terakhir kali melihat pornografi

·         Punya pacar atau tidak

·         Berapa lama pacaran

·         Apa saja yang dilakukan saat pacaran

  1. Bentuk kerjasam dengan lingkungan

·         Kerjasama dengan pihak sekolah dn tetangga, untuk berhati-hati dan saling memperhatikan dan membantu anak masing-masing

·         Kerjasama dengan sewaan komik, warnet, games online dll

Setelah semua ikhtiar kita lakukan, selanjutnya adalah berdoa dan pasrah: smoga Allah melindungi anak dan keturunan kita dari bencana. 
dan hanya pada Allah SWT kita berserah diri atas keselamatan.

Berikut  video dari unicef , semoga bermanfaat.











Rabu, 25 Maret 2015

KAKA MIMISAN LAGI

Malam itu, seperti biasa sehabis Isya' kaka dan dede asyik menggambar dan mewarnai.
Tiba-tiba kaka teriak "Bunda... Kaka mimisan!"
Seketika saya keluar, dan melihat darah sudah jatuh ke buku gambarnya.
Kemudian saya memangkunya,  dan membersihkan darah yang keluar dari hidungnya sambil menenangkannya, "ngak apa-apa sayang, ntar juga sembuh".
"dikompres pake es bun hidungnya.." kata kaka
Karena kaka sering mimisan, jadi dia sudah tahu apa yang harus dilakukan jika mimisan.
 
Kaka diambil alih ayah, kemudian saya keluar mengambil daun sirih. Alhamdulillah pohon sirih yang dikasih Ama sudah tumbuh, walaupun baru beberapa daun. Saya ambil selembar daun sirih, dibersihkan,  dilinting/digulung lalu dimasukkan ke hidung kaka.
 
Tidak berapa lama (kira 5-10 menit, Alhamdulillah darahnya sudah mampet, tidak keluar lagi).
 
Buat Bunda yang mempunyai anak kecil sebaiknya mengetahui apa itu mimisan dan bagaimana mengatasinya, untuk jaga-jaga saja.
 
 
Mimisan merupakan pendarahan dari hidung yang biasanya trauma pada hidung atau penyakit tertentu. Perlu diketahui, bahwa di bagian dalam depan rongga hidung kita ada kumpulan pembuluh darah. Nah, pada anak, kumpulan pembuluh darah ini biasanya lebih rentan pecah, dan menimbulkan perdarahan. Biasanya, pembuluh darah serta sel lendir pada rongga hidung anak  akan lebih kuat setelah ia lulus sekolah dasar.
 
Mimisan digolongkan menjadi 2, ringan dan berat. Mimisan ringan apabila sumber perdarahan adalah dari bagian depan rongga hidung. Sementara mimisan yang berat terjadi bila sumbernya dari dalam atau belakang rongga hidung. Mimisan jenis ini harus lebih diwaspadai dan dicari tahu apa penyebabnya
 
Penyebab Mimisan:
  1. Benturan pada hidung, misalnya karena anak terjatuh atau hidungnya terpukul.
  2. Kebiasaan mengorek hidung yang berlebihan, misalnya karena gatal, atau anak berusaha mengeluarkan kerak hidung yang mengering.
  3. Polusi, Keadaan udara yang dihirup oleh anak anda dapat mempengaruhi kesehatannya, misalnya kendaraan bermotor, asap rokok yang dapat membuat iritasi pada selaput lendirnya apalagi selaput lendir pada usia anak-anak masih sangat tipis dan mudah robek
  4. Obat-obatan dapat memicu mimisan pada anak, misalnya saja obat jenis steroid yang dapat berfungsi untuk melegakan hidung mempet pada anak atau obat jenis lainnya yang tidak cocok dengan kondisi anak anda, sebaiknya anda segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penyebab yang akurat.
  5. Hidung kemasukan benda asing, seperti biji-bijian, atau benda kecil lain yang menimbulkan infeksi dan terjadinya perdarahan (biasanya ditandai dengan terciumnya bau busuk dari lubang hidungnya).
  6. Perubahan cuaca, misalnya dari bermain di bawah terik matahari lalu masuk ke dalam rumah ber-AC, atau menghadapi perubahan tekanan udara.
  7. Penyakit infeksi, terutama yang disertai demam tinggi secara mendadak, seperti demam berdarah, Penyakit darah, seperti leukemia (kanker darah) dan hemofilia (darah tidak bisa membeku).
  8. Ada juga yang maenyebutkan, keturunan adalah penyebab mimisan. Dan memang kebetulan dahulu waktu saya masih kecil juga sering mimisan .
     
Bagaimana Cara Mengatasi mimisan?
  1. Minta anak duduk bersandar dengan kepala sedikit menunduk ke depan, agar darah tidak mengalir ke bagian belakang (darah yang tertelan dapat merangsang timbulnya batuk atau rasa mual sehingga anak muntah).
  2. Kalau keadannya terlalu lemah, baringkan dengan meletakkan bantal di punggunggnya.
  3. Jepit kedua cuping hidung dengan jari tangan selama sekitar 5 menit. Sementara itu mintalah anak untuk bernapas melalui mulut.
  4. Bersihkan darah yang mengotori wajahnya.
  5. Menggunkan Daun Sirih, ambil daun sirih yang telah dicuci bersih kemudian gulungkan seukuran lubang hidung anak anda kemudian disumpalkan pada lubang hidung selama 15-20 menit
  6. Menggunakan Es batu, Anda dapat meredakan darah yang keluar dari hidung dengan menggunakan es batu yang dibungkus dengan lap atau kain kemudian tempelkan diantara kening dan hidung anak anda, es bantu akan membantu dalam mengecilkan pembuluh darah sehingga darah akan terhenti.
  7. Bila pendarahan belum juga belum berakhir, bawa anak ke dokter usahakan anak dalam posisi duduk bersandar dan hidung disumbat dengan daun sirih atau kain kasa kalau tidak ada daun sirih.
Yang perlu diperhatikan dalam menangani anak yang mimisan adalah bersikap TENANG, kepanikan akan membuat tinadakan anda tidak rasional dan bisa merugikan anak. Karena Sebagian besar mimisan pada anak tidak berbahaya. Jadi, tak perlu panik, selama anak terlihat sehat dan aktif, juga tidak disertai gejala lain seperti demam, orangtua tak perlu khawatir.
 
Gangguan mimisan umumnya berkurang sesuai dengan pertambahan usia. Semakin tambah usia, pembuluh darah dan selaput lendir di hidung sudah semakin kuat, hingga tak mudah berdarah. Meski mayoritas kasus mimisan tidak berbahaya, orangtua hendaknya waspada jika frekuensi mimisan itu cukup sering,tiap 1/2 hari. Ini karena ada kemungkinan si kecil mengidap penyakit berbahaya
 
 
 
 




SHARING SEBUAH CERITA


Suatu ketika, seseorang yang sangat kaya mengajak anaknya mengunjungi sebuah
kampung, dengan tujuan utama memerlihatkan kepada anaknya betapa orang-orang
bisa sangat miskin. Mereka menginap beberapa hari di sebuah daerah pertanian
yang sangat miskin.

Pada perjalanan pulang, sang Ayah bertanya kepada anaknya,
"Bagaimana perjalanan kali ini?"
"Wah, sangat luar biasa, Ayah."
"Kau lihat kan betapa manusia bisa sangat miskin?"kata ayahnya.
"Oh, ya," kata anaknya.
"Jadi, pelajaran apa yang dapat kamu ambil?" Tanya ayahnya.
Kemudian si anak menjawab, "Saya saksikan bahwa kita hanya punya satu anjing, mereka punya empat.
Kita punya kolam renang yang luasnya sampai ke tengah taman kita dan mereka memiliki telaga yang tidak ada batasnya.
Kita mengimpor lentera-lentera di taman kita dan mereka memiliki bintang-bintang pada malam hari.
Kita memiliki patio sampai ke halaman depan, dan mereka memiliki cakrawala secara utuh.
Kita memiliki sebidang tanah untuk tempat tinggal dan mereka memiliki ladang yang melampaui pandangan kita.
Kita punya pelayan-pelayan untuk melayani kita, tapi mereka melayani sesamanya.
Kita membeli untuk makanan kita, mereka menumbuhkannya sendiri.
Kita mempunyai tembok untuk melindungi kekayaan kita dan mereka memiliki sahabat-sahabat untuk
saling melindungi."


Mendengar hal ini, sang Ayah tak dapat berbicara.
Kemudian sang anak menambahkan, "Terima kasih, Ayah, telah menunjukan kepada saya betapa miskinnya kita."


Betapa seringnya kita melupakan apa yang kita miliki dan terus memikirkan apa yang tidak kita punya.
Apa yang dianggap tidak berharga oleh seseorang ternyata merupakan dambaan bagi orang lain.
 


Apa yang dianggap tidak berharga oleh seseorang ternyata merupakan dambaan bagi orang lain.

Kamis, 19 Maret 2015

OBAT TRADISIONAL UNTUK ANAK


 
Sekarang ini berbagai macam obat  untuk anak-anak banyak diproduksi. kadang membingungkan para orang tua harus pakai obat yang mana untuk sakit batuk atau flu.
Untuk menghindari buah hati kita dari asupan obat -obatan yang tentunya mengandung bahan kimia, alangkah baiknya kalau kita mencoba menggunakan bahan yang ada di sekitar kita untuk mengobati buah hati kita ketika sedang sakit.

 Berikut sejumlah obat dan bumbu dapur yang biasa digunakan sekaligus kegunaannya :

Bawang Merah
Untuk menurunkan demam, parut bawang merah secukupnya, balurkan di tubuh bayi/anak.Untuk borok, 3 siung bawang merah dan 2 jari rimpang kunyit dicuci,diparut, lalu dicampur dengan 2 sendok minyak kelapa baru.
Hangatkan diatas api kecil sambil diaduk.Setelah dingin, oleskan pada bagian tubuh yang sakit sebanyak 2 kali sehari.Untuk masuk angin, 8 siung bawang merah, dicuci, tumbuk halus, campurdengan air kapur sirih secukupnya. Balurkan di punggung, leher, perut dan kaki.

Jahe
Untuk menghilangkan masuk angin, perut kembung dan kolik pada anak.Caranya, 1/4 sendok teh bubuk jahe kering dilarutkan dalam 1/2 cangkir air panas. Berikan 1-2 kali per hari sesuai umurnya.

Kunyit (kunir)
Untuk diare, 1/2 jari kunyit dan 3 lembar daun jambu biji muda segar dihaluskan, campur dengan 1/2 cangkir air, lalu diperas. Setelah disaring, diminumkan pada anak . Untuk kulit berjamur atau becak putih jamur/ruam popok karena pemakaian diapers, parut kunyit lalu oleskan.

Daun jambu Biji (jambu klutuk, jambu batu)
Untuk diare, 3 lembar daun jambu biji muda dan segar dicuci bersih, tumbuk halus, beri 1/2 cangkir air matang hangat, diperas dan diambil airnya.Beri garam secukupnya sebelum diminumkan pada anak.Air perasan diberikan pada anak sekehendaknya.

Belimbing wuluh (belimbing asam, belimbing buluk)
Biasanya digunakan untuk obat batuk anak. Caranya, kukus (dalam panci kecil tertutup selama beberapa jam) satu genggam (sekitar 11-12 gram) bunga belimbing wuluh segar, 5 butiradas, 1 sendok makan gula batu dan 1/2 gelas air. Saring dan minumkan 2-3 kali per hari dengan dosis sesuai usia anak.

Mengkudu (pace)
Untuk meringankan perut kembung pada bayi. Caranya, panaskan daun mengkudu diatas api beberapasaat, lalu olesi minyak kelapa segar / yang baru. Tempelkan pada perut anak sewaktu hangat. Bisa diulang beberapa kali.

Kemiri
Berkhasiat menyuburkan rambut bayi. Caranya, minyak kemiri dioleskan pada kepala bayi/anak sambil dipijat perlahan setiap malam. Pagi hari rambut disampo dan dibilas dengan air hangat hingga bersih. Minyak kemiri ini
lebih baik yang sudah jadi.

Air Kelapa Muda
Dapat digunakan untuk obat muntaber karena air kelapa muda banyak mengandung mineral kalium, yang banyak keluar ketika anak muntaber. Dosisnya tak ada takarannya, sekendak anak.

Brotowali (Putrawali, andawali
)
Untuk pemakaian luar bermanfaat menyembuhkan luka-luka dan gatal-gatal akibat kudis (scabies). Caranya, 2-3 jari batang brotowali dipotong kecil-kecil, rebus dengan 6 gelas air. Setelah mendidih, biarkan selama 1/2 jam. Saring air dan gunakan untuk mengobati luka serta gatal-gatal.

Jeruk Nipis
Untuk mencairkan dahak dan obat batuk anak. Caranya, campur 1 sdm air perasan jeruk nipis, 3 sdm madu murni, 5 sdm air matang, lalu ditim selama 30 menit. Takaran minum bayi antara usia 6-1 tahun : 2 kali 1/2 sdt ; anak 1-3 tahun : 2 kali 1 sdt; anak 4-5 tahun : 2 kali 1 1/2 sdt. Cara lain, potong 1 buah jeruk nipis, peras airnya, taruh dalam gelas /cangkir. Tambahkan kecap manis, aduk. Takaran minum untuk anak, 3 kali 1 sdt per hari.

Kentang
Untuk obat bisul. Caranya, parut kentang dan peras. Oleskan sari air dan parutan kendtang segar dioleskan pada bisul 3-4 kali per hari Bisa pula untuk ruam kulit yang disebabkan biang keringat atau keringat buntet (miliaria), karena sifat kentang yang mendinginkan.

Banglai (bangle, panglai, manglai, pandhiyang)
Untuk menenangkan bayi dan anak yang sering rewel pada malam hari,balurkan parutan banglai segal di kening dan badan anak.

Minyak zaitun
Untuk mengobati kerak kepala atau ketombe pada bayi (craddle crap),sebanyak 1-2 kali per hari dioleskan pada kulit kepala.

Lidah buaya
Untuk mengobati luka bakar pada bayi dan anak. Caranya dengan mengoleskan daging daun lidah buaya pada seluruh permukaan kulit yang menderita luka bakar.

Daun pepaya.
Berkhasiat meningkatkan nafsu makan, menyembuhkan penyakit malaria, panas,beri-beri dan kejang perut. Caranya, daun pepaya muda ditumbuk, diperas, saring, lalu minum airnya.

Temulawak (koneng gede)
Untuk menambah nafsu makan. Caranya, 150 gram temulawan 50 gram kunyit segar dikupas, iris tipis,rendam dalam 500 cc madu kapuk dalam toples tertutup selama 2 minggu.Setelah 2 minggu ramuan siap untuk digunakan.Aturan minum 1 sendok makan madu temulawak dilarutkan dalam 1/2 cangkir air hangat, diminum pagi dan sore.

Kencur
Untuk meringankan batuk pada anak. Caranya, 5 gram kencur segar dicuci bersih, parut, lalu tambahkan 2 sdm air putih matang dan diaduk. Setelah disaring, tambahkan 1 sdm madu murni. Berikan 2-3 kali sehari.

Adas (fennel)
Teh adas dapat dipakai untuk meringankan bayi yang menderita kolik atau yang kesakitan akibat erupsi (keluarnya) gigi. Untuk obat masuk angin dan kolik, caranya 1sdt teh adas dilarutkan dengan 1 cangkir air mendidih, aduk
hingga larut. Setelah agak dingin, larutan dapat diminumkan pada bayi/anak dengan takaran sesuai umurnya.


Daun Sirih
Untuk mengobati mimisan, caranya cukup gulung dan linting selembar daun sirih, lalu sumbatkan pada hidung untuk mencegah aliran darah yang berlebih.
Untuk mengobati sakit gigi, caranya rebus 2 lembar daun sirh selama 2 menit, lalu pakailah air rebusan untuk kumur-kumur.
Untuk obat batuk, caranya rebus 7 sampai 10 lembar daun sirih merah yang sudah dicuci bersih dalam 800 ml air dan tambahkan gulu secukupnya, lalu minum air rebusan sirih tersebut setiap hari.


Demikianlah manfaat beberapa bahan alami untuk obat, SEMOGA BERMANFAAT